Powered By Blogger

Biographi

Foto saya
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Jl. Sembada No.32 P. Bulan Medan Motto: BERIMAN, BERBUDI, BERILMU

Jumat, 01 Juli 2011

Selektif Memilih Kampus

Memilih Perguruan Tinggi tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Apalagi bagi calon Mahasiswa yang hendak menimba ilmu dalam dunia kampus, dan sudah tentu calon mahasiswa acapkali dihadapkan pada pilihan rumit. Sementara itu, pada lain pihak setiap Perguruan Tinggi yang ada pastilah menginginkan para calon Mahasiswa dapat memilih kampus mereka. Guna memikat hati para calon mahasiswa baru, hampir keseluruhan Perguruan Tinggi mengemas strategi jitu untuk menampilkan kampus yang dapat menjadi selera bagi calon mahasiswa. Sudah barang tentu politik PENCITRAAN adalah pilihan yang cerdas agar mahasiswa baru tertarik masuk dalam Perguruan tersebut.

Biasanya yang sering kita lihat adalah promosi besar-besaran yang dilakukan Perguruan Tinggi. Demi menggaet calon mahasiswa, ada kampus yang terkadang mencuri start didalam mensosialisasikan Perguruan Tingginya; dalam arti, jurus yang digunakan umumnya meminta bantuan alumni untuk mempromosikan kampusnya kepada calon mahasiswa baik dengan cara terbuka ataupun tersembunyi.
Selain itu, pihak kampus memang cerdik mengemas citra sehingga para calon mahasiswa tertarik masuk dalam Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
Cara lain yang juga digunakan Perguruan Tinggi yakni dengan menampilkan prestasi kampus terhadap alumninya yang telah sukses dalam persaingan pasar kerja.

Ada pula kampus yang menampilkan fasilitas maupun infrastruktur kampus yang lebih unggul dibanding Perguruan Tinggi lain. Iklan di koran atau televisi, brosur, pamplet dan juga pihak kampus masuk ke sekolah-sekolah di desa, merupakan pilihan strategis dalam mempromosikan Perguruan Tinggi agar para calon mahasiswa jatuh cinta dengan kampus tersebut.

Politik pencitraan yang ditempuh Perguruan Tinggi dalam perjalanan promosinya terkadang membuat bingung atau bahkan kabur bagi orang tua dan juga calon mahasiswa. Masalahnya cara di atas secara seragam hampir semua dilakukan Perguruan Tinggi. Alhasil, para calon mahasiswa dan orang tua sulit memilih, karena semua yang ditampilkan Perguruan Tinggi baik-baik dan seakan kampus tersebut tak memiliki kekurangan. Selain itu strategi politik pencitraan acap menafikan kejujuran yang sejatinya dijunjung tinggi dalam dunia akademik, Perguruan Tinggi menggunakan media pencitraan dengan tawaran yang seakan-akan menjanjikan harapan yang lebih baik bagi peserta didiknya.

Beberapa alternatif pilihan bagi para calon mahasiswa baru dalam memilih Perguruan Tinggi, adalah :

1)Memilih Perguruan Tinggi / Kampus favorit dengan biaya mahal
2)Perguruan Tinggi / Kampus yang biasa saja
3)Perguruan Tinggi / Kampus yang bernuansa religius, dan masih banyak lagi kriteria lain bagi para calon mahasiswa untuk menjatuhkan pilihan hatinya menempuh jenjang Perguruan Tinggi / Kampus yang menjadi idaman.

Sehubungan dengan pilihan nomor 3 .. perguruan tinggi / kampus yang bernuansa religius juga acapkali terlibat dalam hal-hal tersebut. Adanya kampus-kampus teologi yang hanya sebatas mengadakan proses perkuliahan, tetapi belum diberi izin untuk mengadakan ujian negara .. ya mau tidak mau akhirnya mahasiswa tersebut ditumpangkan ke kampus lainnya untuk mengikuti ujian negara guna mendapatkan izasah negara. Sudah tentu hal ini membuat mahasiswa tersebut menjadi repot dan tentunya predikat kelulusan tidaklah berasal dari kampus dimana ia menerima pengajaran selama ini (proses perkuliahan) ..
Selain itu ada juga kampus / perguruan tinggi teologi yang menerima mahasiswanya dan mengadakan perkuliahan hanya sekali dalam sebulan bahkan 2 atau 3 bulan sekali, dan kalau tidak datang-datang juga tidak apa-apa ... yang penting pada waktu ujian negara serta wisuda datang. Tentu ini juga mengakibatkan mutu pendidikan yang diterima oleh mahasiwa tersebut tidaklah baik (sangat jauh sekali dari yang diharapkan) ....
Ada juga kampus teologia yang tidak memperhatikan mahasiswanya dengan baik dalam arti tidak memperhatikan kebutuhan spritualitasnya .. kampus tersebut hanyalah menekankan ilmu pengetahuan saja.. Hal ini tentunya akan menjadikan mahasiswa yang pintar tapi tidak bermoral. Itu sama saja sia_sia ... Dan masih banyak lagi fenomena-fenomena yang tidak mungkin disebutkan satu persatu

Wahai para calon Mahasiswa dan orangtua ... Selektiflah Memilih Kampus !!!!!

Pemaparan di atas merupakan sekelumit perjalanan Perguruan Tinggi dalam dinamika seleksi penerimaan mahasiswa baru. Namun, kita berharap sebagai calon pemimpin bangsa, garda perubahan, mahasiswa tidak menjadi korban politik pencitraan yang dilakukan Perguruan Tinggi. Calon mahasiswa baru sejatinya bisa cerdas dalam memilih kampus yang nantinya menjadi tempat pergulatan ilmu pengetahuan dan spritualitas. Pada titik itu, penulis memiliki tawaran rasional agar mahasiswa baru tak keliru memilih Perguruan Tinggi Teologi. Dengan perkataan lain, jangan sampai para calon mahasiswa menyesal di belakang hari ketika sudah menjatuhkan pada pilihan tertentu dalam menempuh jenjang pendidikan tinggi teologi.

Dinamika kampus dengan ragam ilmu pengetahuan kerap mengalami pasang surut, kadang naik terkadang turun. Dengan arti sederhana, ilmu pengetahuan yang menjadi basis kekuatan bagi mahasiswa dalam setiap Perguruan Tinggi Teologi tidaklah sama porsinya. Indikator yang paling nyata: tradisi ilmiah merosot tajam, membaca (realitas sosial) buku, berdiskusi, apalagi menulis sangat minim. Sebaliknya, gaya hidup hedonis, cara berpikir instan, budaya konsumerisme adalah sederet dekradasi yang melanda dunia kemahasiswaan. Di kota-kota besar, berbagai Perguruan Tinggi Teologi dihadapkan pada realitas objektif bahwa kini banyak sekali mahasiswa yang lebih ikhlas mengeluarkan uangnya demi memenuhi kebutuhan gengsi, citra, hasrat status sosial.

Misalkan saja, ada mahasiswa yang lebih memilih Perguruan Tinggi yang memberikan HP bagus pada calon Mahasiswanya atau juga memberikan komputer, pulsa, dll. Lebih dari itu, kehidupan mahasiswa kini lebih banyak dipengaruhi oleh gaya hidup yang mengumbar kemewahan. Sudah bukan rahasia umum, seringkali kali dan bahkan jumlahnya lebih banyak mahasiswa yang tergiur dengan hal-hal seperti itu .. karena kuatnya arus krisis moral yang terjadi ditengah-tengah kehidupan manusia. Misalnya kehidupan yang doyan main ke mall, tempat hiburan malam daripada mereka berdiam lama di perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan dan budaya serba instan dan tidak mau capek ..

Itulah dinamika kemahasiswaan yang terjadi baik di dalam maupun di luar kampus. Kondisi objektif yang demikian itu sejatinya dapat menjadi gambaran komprehensip khususnya bagi mahasiswa baru dalam menentukan pilihan menempuh jenjang Perguruan Tinggi Teologi yang menjadi tempat pergolakan ilmu pengetahuan serta spritualitasnya kelak.

Dengan maksud sederhana, sejatinya para calon Mahasiswa sebelum memilih Perguruan Tinggi Teologi mengetahui lebih dahulu mana perguruan tinggi teologi yang masih kuat memegang tradisi ilmiahnya, paling tidak; budaya membaca, berdiskusi, menulis, masih terlihat jelas dalam iklim kampus yang dinamis serta kegiatan spritulitas kampusnya. Dengan demikian, selain para calon mahasiswa tidak menjadi korban dari politik citra kampus, calon mahasiswa baru juga mendapat ilmu pengetahuan yang brilian serta spritualitas kerohanian yang baik, dalam iklim kampus yang sudah menjadi pilihan.

Sehubungan dengan itu, maka ada baiknya para calon mahasiswa baru dan orangtua mempertimbangkan saran-saran dibawah ini atas kriteria pemilihan kampus teologi yang baik, yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara (STTSU) Medan, yaitu :

1. STTSU (dahulu IAKPSU) telah terdaftar pada Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, dan diberi hak menyelenggarakan ujian negara, baik S1 Program Studi Teologi maupun Program Studi Pendidikan Agama Kristen

2. Merupakan Sekolah TInggi Teologi senior di Medan dan di bahkan di Sumatera Utara yang sudah teruji, yang didirikan pada tahun 1982. Ribuan ALUMNI tersebar di Nusantara; baik yang menjadi Pendeta, Guru PNS ataupun Honorer dan Birokrat di Kementerian Agama RI

3. Para Pengajar yang memiliki kompetensi ilmiah dengan berpendidikan S2 dan S3, sekaligus memiliki komitmen untuk mendekatkan diri Mahasiswa dengan sekolah, gereja serta masyarakat

4. Memiliki perpustakaan yang representatif dengan koleksi ribuan buku, ditambah jurnal serta majalah. Adanya Fasilitas yang representatif mulai dari ruang perkuliahan yang baik, ketersediaan multimedia, asrama, dan juga terdapat beberapa aspek pendukung lainnya; seperti Bengkel Pendidikan Agama Kristen, Kegiatan Ekstra Kurikuler Musik dan lain-lain.

5. Diasuh secara Oikumenis, dimana para dosen dan mahasiswa yang terdiri dari berbagai latarbelakang denominasi gereja

6. Memberi penekanan kepada keseimbangan keutuhan studi teoritis dengan spritualitas dan pengabdian masyarakat

7. Uang Kuliah yang terjangkau dan tersedianya Beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi.


Kiranya hal ini dapat menjadi pertimbangan yang matang bagi para calon Mahasiswa dan orangtua didalam memilih dan menempatkan anak-anaknya pada perguruan tinggi teologia .. Tuhan Memberkati...

Penerimaan Mahasiswa diadakan pada pada Bulan Juni - September setiap tahunnya .
Perkuliahan dimulai bulan September ..

Kegiatan Perkuliahan

Perkuliahan I : Pukul 14.00-18.00 WIB, untuk Prodi Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Perkuliahan II : Pukul 18.00-20.00 WIB, untuk Program Studi Teologi Kependetaan


Biaya Pendidikan

1. Pendaftaran Rp. 50.000
2. Senat Mahasiswa Rp. 50.000
3. Perpustakaan Rp. 100.000
4. Pembinaan Mahasiswa (MASPER) Rp. 300.000
5. Uang Kuliah Per Tahun Rp. 1.500.000


Syarat Pendaftaran

1. Sudah Lahir Baru
2. Foto Copy Izasah SLTA dilegalisir (3 lembar)
3. Foto Copy Surat Keterangan Baptis (2 lembar)
4. Pas Photo terbaru, 3x4 / warna (4 lembar) dan 1,5 x 2 / warna (2 lembar)
5. Membayar Cicilan Uang Kuliah Pertama, Uang Pendaftaran, Masper, Perpustakaan
6. Khusus bagi Mahasiswa Transfer .. Membawa Transkrip Nilai yang dilegalisir dari
Perguruan Tinggi Asal beserta Surat Keterangan Pindah (2 Lembar)

3 komentar:

  1. syalom pak Tom.........!
    mw nanya ni pak tom, khusus perkuliahan jurusan teologi, mank masuk sore gk da lg ya? alnya kulihat di jam perkuliahan di atas hanya jam masuk malam yang ada. JBU

    BalasHapus
  2. Trimakasih buat pertanyaannya ...
    Pada dasarnya perkuliahan bagi program studi teologi diadakan pada malam hari. Tetapi jika ada mahasiswa yang berhalangan waktunya pada malam hari .. bisa mengikuti perkuliahan pada siang hari.. Berhubung karena ada lumayan banyak mata kuliah yang sama dengan program studi Pendidikan Agama Kristen .. Misalnya Introduksi Perjanjian Lama dan Baru, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama dan Baru, Sejarah Gereja, dll ...
    Oleh sebab itu sebaiknya bagi Mahasiswa yang berhalangan mengikuti perkuliahan pada malam hari .. segera melapor ke pihak kampus (Pembantu Ketua I) , agar waktunya bisa disesuaikan ...
    GBU ..

    BalasHapus
  3. Syalom pak...
    Mau tanya, kalo yg transfer PRODI.PAK pendaftaran nya kapan di buka ya pak? Trimakasih syalom....

    BalasHapus